Lebih dari setengah penduduk dunia menggunakan ponsel, tidak terkecuali anak-anak. Apa jadinya jika memang benar
penggunaan ponsel dapat menyebabkan perubahan DNA?
Banyak ahli, khususnya para ahli kesehatan yang menyatakan bahwa gelombang elektromegnetik berikut radiasinya dapat membahayakan kesehatan; meskipun hanya melalui pancarannya yang kecil, seperti ponsel. Gangguan kesehatan tersebut dapat berupa gangguan pada jaringan otak, kanker, tumor, sampai pada kerusakan DNA.
Di lain pihak daya beli masyarakat terhadap ponsel dari hari ke hari semakin tinggi. Bahkan hampir penduduk seluruh dunia menggunakan ponsel, mulai dari orang dewasa sampai anak-anak tidak terkecuali. Dan banyak juga masyarakat yang memiliki atau menggunakan lebih dari satu ponsel sekaligus.
Tentu dapat menjadi sebuah polemik besar jika apa yang dinyatakan oleh para ahli tersebut adalah kenyataan dan benar-benar
terbukti nantinya. Ini berarti setengah lebih penduduk dunia terancam kehidupannya, tanpa disadari.
Satu lagi kenyataan yang cukup meyedihkan sekaligus banyak membantu adalah frekuensi yang digunakan oleh ponsel dari hari ke hari semakin besar. Sebut saja GSM. Dulu kita hanya mempergunakan frekuensi 900 MHz. sekarang ponsel GSM beroperasi pada frekuensi 1800 MHz dan 1900 MHz. yang berarti ada 1900000000 (seribu sembilan ratus juta) getaran setiap detiknya. Semakin besar nilai getaran ini, tentu akan semakin banyak gelombang elektromagnetik yang dipancarkan. Dan pemancaran gelombang ini sangat dekat sekali dengan lapisan otak manusia karena pada umumnya penggunaan ponsel adalah merekat di telinga. Meskipun besar frekuensi bertanda bahwa bahaya semakin besar, di satu sisi nilai frekuensi yang semakin besar memberikan banyak sekali keuntungan. Mulai dari sinyal yang semakin kuat sampai bandwidth yang semakin besar, berarti data yang dapat ditransmisikan juga semakin besar.
Gelombang elektromegnetik ini tidak akan memberikan pengaruh yang besar bila hanya dalam keadaan aktif saja. Namun, akan lain halnya bila terjadi transmisi data atau terjadi hubungan antara ponsel dengan BTS (Base Tranceiver Station). Gelombang elektromagnetik tersebut dapat segera mengganggu kerja perangkat elektronik di sekitar ponsel. Contoh saja jika ponsel diletakkan berdekatan dengan layar televise yang sedang menyala. Setiap pengiriman SMS saja dapat mengacaukan gambar atau suara televisi. Apalagi jika terjadi pembicaraan.
Kerugian-kerugian inilah yang kini membuat beberapa badan internasional membuat aturan-aturan setiap ponsel yang diproduksi dan memberikan panduan yang lengkap tentang bagaimana melakukan pengetesan terhadap setiap ponsel yang akan dilepas ke pasaran. Hanya saja bagaimana pemantauannya?
Rusaknya DNA
Sudah ada lebih dari 10 kasus diajukan di AS yang menuntut perusahaan ponsel atas dampak kesehatan yang ditimbulkan dan
beberapa di antaranya dianggap memenuhi persyaratan untuk disidangkan.
Salah satu di antaranya adalah seorang suami yang menuntut karena istrinya yang sangat sering menggunakan ponsel meninggal karena kanker otak. Hal ini tidak serta merta dibenarkan, tetapi juga tidak ada yang menyalahkan kecuali oleh para industrialis yang bergerak di bidang telekomunikasi yang mempengaruhi US$100 milyar setiap tahunnya.
Memang sudah banyak sekali penelitian yang menyatakan bahwa sinyal yang sama yang dimiliki oleh ponsel dapat memberikan dampak yang sangat fatal. Seperti contohnya penelitian yang dilakukan oleh Prof. Darius Leszcynski seorang peneliti dari Finlandia Radiation and Nuclear Safety Authority di Finlandia (www.cellphonedefense.com
) menyatakan bahwa gangguan tersebut dapat mempengaruhi protein dalam sel, hanya dalam waktu satu jam penuh interferensi. Jika gangguan ini terjadi pada sel-sel dalam otak, maka akan sangat berbahaya.
Lain lagi halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh University of Washington di Seattle, AS. Penelitian tersebut menyatakan bahwa radiasi gelombangnya dapat menyebabkan kerusakan DNA. Penelitian tahun 1996 ini diperkuat dengan penelitian terbaru yang dilakukan oleh tujuh lembaga riset dunia dari negara-negara Eropa yang menyatakan bahwa memang sianyal ponsel dapat merusak DNA. Namun, penelitian ini hanya terbukti dalam skala laboratorium saja. Sedangkan, untuk penelitian di luar laboratorium belum teruji.
Mengapa ponsel mendapat perhatian lebih dibandingkan radio atau perangkat lain yang juga menggunakan gelombang elektromagnetik? Karena ponsel digunakan sangat berdekatan dengan manusia dan me miliki kekuatan gelombang yang jauh lebih besar. Lain halnya dengan televisi atau radio. Mereka menggunakan antena yang lebih besar dan letaknya berjauhan
dengan tubuh manusia. Sedangkan, ponsel sebaliknya selalu digunakan berdekatan dengan tubuh manusia, khusus bagian
kepala yang sangat rentan.
Interferensi
Coba lakukan dua hal berikut:
1. Nyalakan radio Anda dekat TV yang sedang menyala.
2. Lakukan pembicaraan telepon dekat dengan radio atau televisi Anda.
Kemudian tentukan mana yang lebih mengganggu ketika TV dan radio bekerja berdekatan atau ketika ponsel Anda digunakan
pada salah satunya.
Betapa besar pengaruh ponsel pada perangkat tadi. Bagaimana jika TV atau radio tersebut diganti dengan sebuah perangkat lain, seperti alat monitoring dalam ruang ICU atau dengan perangkat navigasi pesawat atau mungkin berdekatan dengan perangkat elektronik yang mengatur bahan kimia berbahaya? Fatal! Jangan pernah mencobanya jika alat tersebut sedang dalam tugasnya. Sebab jika hal ini terjadi, maka nyawa dapat menjadi taruhannya.
Perangkat Kesehatan
Dalam ruang ICU banyak sekali perangkat elektronik yang menggunakan sensor untuk memantau perkembangan seseorang yang sedang berada dalam keadaan kritis. Setiap alat pantau yang terhubung menggunakan sensor yang sangat sensitif. Selain itu, alat-alat tersebut juga terhubung langsung ke ruang pemantauan. Penghubungan ini ada yang menggunakan teknologi kabel biasa dan ada juga yang menggunakan jaringan nirkabel sehingga satu saja gangguan dapat berakibat banyak hal mengerikan. Mulai dari data yang terbaca salah, sampai ter ganggunya atau terlambatnya pengiriman data ke ruang kontrol.
Selain alat control dalam ruang ICU, gelombang elektromagnetik ponsel dapat mempengaruhi kerja alat pacu jantung dan alat
Bantu pendengaran. Efek yang ditimbulkan dapat lebih parah dari apa yang terjadi pada pesawat televisi yang jauh lebih besar.
Reaksi KimiaBegitu pula halnya alat kontrol yang digunakan pada ruang penyimpanan bahan kimia. Satu saja gangguan dapat
membuat alat kontrol salah menangkap informasi. Yang jika ditindaklanjuti dapat membuat kesalahan teknis berbahaya. Kesalahan ini sendiri bisa saja menyebabkan bahan kimia tersebut meledak atau mendorong reaksi kimia yang tidak diinginkan. Oleh sebab itu, seseorang selalu dilarang menggunakan ponsel, baik dalam ruang laboratorium atau pabrik kimia berbahaya sampai pada pom bensin.
Selain itu, larangan penggunaan ponsel pada tempat seperti pom bensin dapat juga mengganggu sistem perhitungan, yang tidak
dapat dipastikan menguntungkan pihak mana. Karena, dapat saja perhitungan menjadi lebih sedikit atau menjadi lebih banyak.
Alat Navigasi
Salah satu tempat yang juga melarang pengunjung atau penggunanya menggunakan ponsel adalah pesawat. Di dalam pesawat terbang atau ruang kontrol pesawat seseorang dilarang menggunakan ponsel karena dapat mengacaukan sinyal yang ada pada perangkat navigasi.
Seperti yang kita ketahui bahwa perangkat navigasi pesawat udara terdiri dari berbagai sinyal deteksi. Mulai dari sinyal deteksi ketinggian, arah, bahan bakar, sampai komunikasi pesawat dengan pusat kontrol di bandara dan dengan pesawat lain di udara. Jika semua komponen navigasi ini terganggu oleh gelombang lain, maka kecelakaan dapat saja terjadi.
Dalam pesawat terbang komputer tidak hanya tidak boleh digunakan, melainkan wajib dimatikan. Sebab setiap ponsel selalu melaukan proses handshake atau melakukan sedikit komunikasi dengan BTS-nya. Lepas dari satu BTS, ia akan terus mencari hubungan ke BTS lainnya.
Operasi ini dilakukan agar sebuah ponsel dapat terus selalu terhubung dengan jaringannya. Meskipun dengan kekuatan kecil pancaran gelombangnya tetap dapat mengganggu perangkat navigasi yang sangat sensitif. Belum lagi semakin jauh BTS tersebut semakin kuat sinyal yang dipancarkan dan tentu saja dapat lebih mengganggu.
Sekadar informasi tambahan, bahwa dalam pesawat terbang tidak hanya ponsel yang dilarang untuk dinyalakan, perangkat
elektronik lain juga akan diminta dimatikan. Karena, radiasi medan magnet juga dapat memberikan gangguan.
Lebih dari setengah penduduk dunia menggunakan ponsel, tidak terkecuali anak-anak. Apa jadinya jika memang benar
penggunaan ponsel dapat menyebabkan perubahan DNA?
Banyak ahli, khususnya para ahli kesehatan yang menyatakan bahwa gelombang elektromegnetik berikut radiasinya dapat membahayakan kesehatan; meskipun hanya melalui pancarannya yang kecil, seperti ponsel. Gangguan kesehatan tersebut dapat berupa gangguan pada jaringan otak, kanker, tumor, sampai pada kerusakan DNA.
Di lain pihak daya beli masyarakat terhadap ponsel dari hari ke hari semakin tinggi. Bahkan hampir penduduk seluruh dunia menggunakan ponsel, mulai dari orang dewasa sampai anak-anak tidak terkecuali. Dan banyak juga masyarakat yang memiliki atau menggunakan lebih dari satu ponsel sekaligus.
Tentu dapat menjadi sebuah polemik besar jika apa yang dinyatakan oleh para ahli tersebut adalah kenyataan dan benar-benar
terbukti nantinya. Ini berarti setengah lebih penduduk dunia terancam kehidupannya, tanpa disadari.
Satu lagi kenyataan yang cukup meyedihkan sekaligus banyak membantu adalah frekuensi yang digunakan oleh ponsel dari hari ke hari semakin besar. Sebut saja GSM. Dulu kita hanya mempergunakan frekuensi 900 MHz. sekarang ponsel GSM beroperasi pada frekuensi 1800 MHz dan 1900 MHz. yang berarti ada 1900000000 (seribu sembilan ratus juta) getaran setiap detiknya. Semakin besar nilai getaran ini, tentu akan semakin banyak gelombang elektromagnetik yang dipancarkan. Dan pemancaran gelombang ini sangat dekat sekali dengan lapisan otak manusia karena pada umumnya penggunaan ponsel adalah merekat di telinga. Meskipun besar frekuensi bertanda bahwa bahaya semakin besar, di satu sisi nilai frekuensi yang semakin besar memberikan banyak sekali keuntungan. Mulai dari sinyal yang semakin kuat sampai bandwidth yang semakin besar, berarti data yang dapat ditransmisikan juga semakin besar.
Gelombang elektromegnetik ini tidak akan memberikan pengaruh yang besar bila hanya dalam keadaan aktif saja. Namun, akan lain halnya bila terjadi transmisi data atau terjadi hubungan antara ponsel dengan BTS (Base Tranceiver Station). Gelombang elektromagnetik tersebut dapat segera mengganggu kerja perangkat elektronik di sekitar ponsel. Contoh saja jika ponsel diletakkan berdekatan dengan layar televise yang sedang menyala. Setiap pengiriman SMS saja dapat mengacaukan gambar atau suara televisi. Apalagi jika terjadi pembicaraan.
Kerugian-kerugian inilah yang kini membuat beberapa badan internasional membuat aturan-aturan setiap ponsel yang diproduksi dan memberikan panduan yang lengkap tentang bagaimana melakukan pengetesan terhadap setiap ponsel yang akan dilepas ke pasaran. Hanya saja bagaimana pemantauannya?
Rusaknya DNA
Sudah ada lebih dari 10 kasus diajukan di AS yang menuntut perusahaan ponsel atas dampak kesehatan yang ditimbulkan dan
beberapa di antaranya dianggap memenuhi persyaratan untuk disidangkan.
Salah satu di antaranya adalah seorang suami yang menuntut karena istrinya yang sangat sering menggunakan ponsel meninggal karena kanker otak. Hal ini tidak serta merta dibenarkan, tetapi juga tidak ada yang menyalahkan kecuali oleh para industrialis yang bergerak di bidang telekomunikasi yang mempengaruhi US$100 milyar setiap tahunnya.
Memang sudah banyak sekali penelitian yang menyatakan bahwa sinyal yang sama yang dimiliki oleh ponsel dapat memberikan dampak yang sangat fatal. Seperti contohnya penelitian yang dilakukan oleh Prof. Darius Leszcynski seorang peneliti dari Finlandia Radiation and Nuclear Safety Authority di Finlandia (www.cellphonedefense.com
) menyatakan bahwa gangguan tersebut dapat mempengaruhi protein dalam sel, hanya dalam waktu satu jam penuh interferensi. Jika gangguan ini terjadi pada sel-sel dalam otak, maka akan sangat berbahaya.
Lain lagi halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh University of Washington di Seattle, AS. Penelitian tersebut menyatakan bahwa radiasi gelombangnya dapat menyebabkan kerusakan DNA. Penelitian tahun 1996 ini diperkuat dengan penelitian terbaru yang dilakukan oleh tujuh lembaga riset dunia dari negara-negara Eropa yang menyatakan bahwa memang sianyal ponsel dapat merusak DNA. Namun, penelitian ini hanya terbukti dalam skala laboratorium saja. Sedangkan, untuk penelitian di luar laboratorium belum teruji.
Mengapa ponsel mendapat perhatian lebih dibandingkan radio atau perangkat lain yang juga menggunakan gelombang elektromagnetik? Karena ponsel digunakan sangat berdekatan dengan manusia dan me miliki kekuatan gelombang yang jauh lebih besar. Lain halnya dengan televisi atau radio. Mereka menggunakan antena yang lebih besar dan letaknya berjauhan
dengan tubuh manusia. Sedangkan, ponsel sebaliknya selalu digunakan berdekatan dengan tubuh manusia, khusus bagian
kepala yang sangat rentan.
Interferensi
Coba lakukan dua hal berikut:
1. Nyalakan radio Anda dekat TV yang sedang menyala.
2. Lakukan pembicaraan telepon dekat dengan radio atau televisi Anda.
Kemudian tentukan mana yang lebih mengganggu ketika TV dan radio bekerja berdekatan atau ketika ponsel Anda digunakan
pada salah satunya.
Betapa besar pengaruh ponsel pada perangkat tadi. Bagaimana jika TV atau radio tersebut diganti dengan sebuah perangkat lain, seperti alat monitoring dalam ruang ICU atau dengan perangkat navigasi pesawat atau mungkin berdekatan dengan perangkat elektronik yang mengatur bahan kimia berbahaya? Fatal! Jangan pernah mencobanya jika alat tersebut sedang dalam tugasnya. Sebab jika hal ini terjadi, maka nyawa dapat menjadi taruhannya.
Perangkat Kesehatan
Dalam ruang ICU banyak sekali perangkat elektronik yang menggunakan sensor untuk memantau perkembangan seseorang yang sedang berada dalam keadaan kritis. Setiap alat pantau yang terhubung menggunakan sensor yang sangat sensitif. Selain itu, alat-alat tersebut juga terhubung langsung ke ruang pemantauan. Penghubungan ini ada yang menggunakan teknologi kabel biasa dan ada juga yang menggunakan jaringan nirkabel sehingga satu saja gangguan dapat berakibat banyak hal mengerikan. Mulai dari data yang terbaca salah, sampai ter ganggunya atau terlambatnya pengiriman data ke ruang kontrol.
Selain alat control dalam ruang ICU, gelombang elektromagnetik ponsel dapat mempengaruhi kerja alat pacu jantung dan alat
Bantu pendengaran. Efek yang ditimbulkan dapat lebih parah dari apa yang terjadi pada pesawat televisi yang jauh lebih besar.
Reaksi KimiaBegitu pula halnya alat kontrol yang digunakan pada ruang penyimpanan bahan kimia. Satu saja gangguan dapat
membuat alat kontrol salah menangkap informasi. Yang jika ditindaklanjuti dapat membuat kesalahan teknis berbahaya. Kesalahan ini sendiri bisa saja menyebabkan bahan kimia tersebut meledak atau mendorong reaksi kimia yang tidak diinginkan. Oleh sebab itu, seseorang selalu dilarang menggunakan ponsel, baik dalam ruang laboratorium atau pabrik kimia berbahaya sampai pada pom bensin.
Selain itu, larangan penggunaan ponsel pada tempat seperti pom bensin dapat juga mengganggu sistem perhitungan, yang tidak
dapat dipastikan menguntungkan pihak mana. Karena, dapat saja perhitungan menjadi lebih sedikit atau menjadi lebih banyak.
Alat Navigasi
Salah satu tempat yang juga melarang pengunjung atau penggunanya menggunakan ponsel adalah pesawat. Di dalam pesawat terbang atau ruang kontrol pesawat seseorang dilarang menggunakan ponsel karena dapat mengacaukan sinyal yang ada pada perangkat navigasi.
Seperti yang kita ketahui bahwa perangkat navigasi pesawat udara terdiri dari berbagai sinyal deteksi. Mulai dari sinyal deteksi ketinggian, arah, bahan bakar, sampai komunikasi pesawat dengan pusat kontrol di bandara dan dengan pesawat lain di udara. Jika semua komponen navigasi ini terganggu oleh gelombang lain, maka kecelakaan dapat saja terjadi.
Dalam pesawat terbang komputer tidak hanya tidak boleh digunakan, melainkan wajib dimatikan. Sebab setiap ponsel selalu melaukan proses handshake atau melakukan sedikit komunikasi dengan BTS-nya. Lepas dari satu BTS, ia akan terus mencari hubungan ke BTS lainnya.
Operasi ini dilakukan agar sebuah ponsel dapat terus selalu terhubung dengan jaringannya. Meskipun dengan kekuatan kecil pancaran gelombangnya tetap dapat mengganggu perangkat navigasi yang sangat sensitif. Belum lagi semakin jauh BTS tersebut semakin kuat sinyal yang dipancarkan dan tentu saja dapat lebih mengganggu.
Sekadar informasi tambahan, bahwa dalam pesawat terbang tidak hanya ponsel yang dilarang untuk dinyalakan, perangkat
elektronik lain juga akan diminta dimatikan. Karena, radiasi medan magnet juga dapat memberikan gangguan.
Lebih dari setengah penduduk dunia menggunakan ponsel, tidak terkecuali anak-anak. Apa jadinya jika memang benar
penggunaan ponsel dapat menyebabkan perubahan DNA?
Banyak ahli, khususnya para ahli kesehatan yang menyatakan bahwa gelombang elektromegnetik berikut radiasinya dapat membahayakan kesehatan; meskipun hanya melalui pancarannya yang kecil, seperti ponsel. Gangguan kesehatan tersebut dapat berupa gangguan pada jaringan otak, kanker, tumor, sampai pada kerusakan DNA.
Di lain pihak daya beli masyarakat terhadap ponsel dari hari ke hari semakin tinggi. Bahkan hampir penduduk seluruh dunia menggunakan ponsel, mulai dari orang dewasa sampai anak-anak tidak terkecuali. Dan banyak juga masyarakat yang memiliki atau menggunakan lebih dari satu ponsel sekaligus.
Tentu dapat menjadi sebuah polemik besar jika apa yang dinyatakan oleh para ahli tersebut adalah kenyataan dan benar-benar
terbukti nantinya. Ini berarti setengah lebih penduduk dunia terancam kehidupannya, tanpa disadari.
Satu lagi kenyataan yang cukup meyedihkan sekaligus banyak membantu adalah frekuensi yang digunakan oleh ponsel dari hari ke hari semakin besar. Sebut saja GSM. Dulu kita hanya mempergunakan frekuensi 900 MHz. sekarang ponsel GSM beroperasi pada frekuensi 1800 MHz dan 1900 MHz. yang berarti ada 1900000000 (seribu sembilan ratus juta) getaran setiap detiknya. Semakin besar nilai getaran ini, tentu akan semakin banyak gelombang elektromagnetik yang dipancarkan. Dan pemancaran gelombang ini sangat dekat sekali dengan lapisan otak manusia karena pada umumnya penggunaan ponsel adalah merekat di telinga. Meskipun besar frekuensi bertanda bahwa bahaya semakin besar, di satu sisi nilai frekuensi yang semakin besar memberikan banyak sekali keuntungan. Mulai dari sinyal yang semakin kuat sampai bandwidth yang semakin besar, berarti data yang dapat ditransmisikan juga semakin besar.
Gelombang elektromegnetik ini tidak akan memberikan pengaruh yang besar bila hanya dalam keadaan aktif saja. Namun, akan lain halnya bila terjadi transmisi data atau terjadi hubungan antara ponsel dengan BTS (Base Tranceiver Station). Gelombang elektromagnetik tersebut dapat segera mengganggu kerja perangkat elektronik di sekitar ponsel. Contoh saja jika ponsel diletakkan berdekatan dengan layar televise yang sedang menyala. Setiap pengiriman SMS saja dapat mengacaukan gambar atau suara televisi. Apalagi jika terjadi pembicaraan.
Kerugian-kerugian inilah yang kini membuat beberapa badan internasional membuat aturan-aturan setiap ponsel yang diproduksi dan memberikan panduan yang lengkap tentang bagaimana melakukan pengetesan terhadap setiap ponsel yang akan dilepas ke pasaran. Hanya saja bagaimana pemantauannya?
Rusaknya DNA
Sudah ada lebih dari 10 kasus diajukan di AS yang menuntut perusahaan ponsel atas dampak kesehatan yang ditimbulkan dan
beberapa di antaranya dianggap memenuhi persyaratan untuk disidangkan.
Salah satu di antaranya adalah seorang suami yang menuntut karena istrinya yang sangat sering menggunakan ponsel meninggal karena kanker otak. Hal ini tidak serta merta dibenarkan, tetapi juga tidak ada yang menyalahkan kecuali oleh para industrialis yang bergerak di bidang telekomunikasi yang mempengaruhi US$100 milyar setiap tahunnya.
Memang sudah banyak sekali penelitian yang menyatakan bahwa sinyal yang sama yang dimiliki oleh ponsel dapat memberikan dampak yang sangat fatal. Seperti contohnya penelitian yang dilakukan oleh Prof. Darius Leszcynski seorang peneliti dari Finlandia Radiation and Nuclear Safety Authority di Finlandia (www.cellphonedefense.com
) menyatakan bahwa gangguan tersebut dapat mempengaruhi protein dalam sel, hanya dalam waktu satu jam penuh interferensi. Jika gangguan ini terjadi pada sel-sel dalam otak, maka akan sangat berbahaya.
Lain lagi halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh University of Washington di Seattle, AS. Penelitian tersebut menyatakan bahwa radiasi gelombangnya dapat menyebabkan kerusakan DNA. Penelitian tahun 1996 ini diperkuat dengan penelitian terbaru yang dilakukan oleh tujuh lembaga riset dunia dari negara-negara Eropa yang menyatakan bahwa memang sianyal ponsel dapat merusak DNA. Namun, penelitian ini hanya terbukti dalam skala laboratorium saja. Sedangkan, untuk penelitian di luar laboratorium belum teruji.
Mengapa ponsel mendapat perhatian lebih dibandingkan radio atau perangkat lain yang juga menggunakan gelombang elektromagnetik? Karena ponsel digunakan sangat berdekatan dengan manusia dan me miliki kekuatan gelombang yang jauh lebih besar. Lain halnya dengan televisi atau radio. Mereka menggunakan antena yang lebih besar dan letaknya berjauhan
dengan tubuh manusia. Sedangkan, ponsel sebaliknya selalu digunakan berdekatan dengan tubuh manusia, khusus bagian
kepala yang sangat rentan.
Interferensi
Coba lakukan dua hal berikut:
1. Nyalakan radio Anda dekat TV yang sedang menyala.
2. Lakukan pembicaraan telepon dekat dengan radio atau televisi Anda.
Kemudian tentukan mana yang lebih mengganggu ketika TV dan radio bekerja berdekatan atau ketika ponsel Anda digunakan
pada salah satunya.
Betapa besar pengaruh ponsel pada perangkat tadi. Bagaimana jika TV atau radio tersebut diganti dengan sebuah perangkat lain, seperti alat monitoring dalam ruang ICU atau dengan perangkat navigasi pesawat atau mungkin berdekatan dengan perangkat elektronik yang mengatur bahan kimia berbahaya? Fatal! Jangan pernah mencobanya jika alat tersebut sedang dalam tugasnya. Sebab jika hal ini terjadi, maka nyawa dapat menjadi taruhannya.
Perangkat Kesehatan
Dalam ruang ICU banyak sekali perangkat elektronik yang menggunakan sensor untuk memantau perkembangan seseorang yang sedang berada dalam keadaan kritis. Setiap alat pantau yang terhubung menggunakan sensor yang sangat sensitif. Selain itu, alat-alat tersebut juga terhubung langsung ke ruang pemantauan. Penghubungan ini ada yang menggunakan teknologi kabel biasa dan ada juga yang menggunakan jaringan nirkabel sehingga satu saja gangguan dapat berakibat banyak hal mengerikan. Mulai dari data yang terbaca salah, sampai ter ganggunya atau terlambatnya pengiriman data ke ruang kontrol.
Selain alat control dalam ruang ICU, gelombang elektromagnetik ponsel dapat mempengaruhi kerja alat pacu jantung dan alat
Bantu pendengaran. Efek yang ditimbulkan dapat lebih parah dari apa yang terjadi pada pesawat televisi yang jauh lebih besar.
Reaksi KimiaBegitu pula halnya alat kontrol yang digunakan pada ruang penyimpanan bahan kimia. Satu saja gangguan dapat
membuat alat kontrol salah menangkap informasi. Yang jika ditindaklanjuti dapat membuat kesalahan teknis berbahaya. Kesalahan ini sendiri bisa saja menyebabkan bahan kimia tersebut meledak atau mendorong reaksi kimia yang tidak diinginkan. Oleh sebab itu, seseorang selalu dilarang menggunakan ponsel, baik dalam ruang laboratorium atau pabrik kimia berbahaya sampai pada pom bensin.
Selain itu, larangan penggunaan ponsel pada tempat seperti pom bensin dapat juga mengganggu sistem perhitungan, yang tidak
dapat dipastikan menguntungkan pihak mana. Karena, dapat saja perhitungan menjadi lebih sedikit atau menjadi lebih banyak.
Alat Navigasi
Salah satu tempat yang juga melarang pengunjung atau penggunanya menggunakan ponsel adalah pesawat. Di dalam pesawat terbang atau ruang kontrol pesawat seseorang dilarang menggunakan ponsel karena dapat mengacaukan sinyal yang ada pada perangkat navigasi.
Seperti yang kita ketahui bahwa perangkat navigasi pesawat udara terdiri dari berbagai sinyal deteksi. Mulai dari sinyal deteksi ketinggian, arah, bahan bakar, sampai komunikasi pesawat dengan pusat kontrol di bandara dan dengan pesawat lain di udara. Jika semua komponen navigasi ini terganggu oleh gelombang lain, maka kecelakaan dapat saja terjadi.
Dalam pesawat terbang komputer tidak hanya tidak boleh digunakan, melainkan wajib dimatikan. Sebab setiap ponsel selalu melaukan proses handshake atau melakukan sedikit komunikasi dengan BTS-nya. Lepas dari satu BTS, ia akan terus mencari hubungan ke BTS lainnya.
Operasi ini dilakukan agar sebuah ponsel dapat terus selalu terhubung dengan jaringannya. Meskipun dengan kekuatan kecil pancaran gelombangnya tetap dapat mengganggu perangkat navigasi yang sangat sensitif. Belum lagi semakin jauh BTS tersebut semakin kuat sinyal yang dipancarkan dan tentu saja dapat lebih mengganggu.
Sekadar informasi tambahan, bahwa dalam pesawat terbang tidak hanya ponsel yang dilarang untuk dinyalakan, perangkat
elektronik lain juga akan diminta dimatikan. Karena, radiasi medan magnet juga dapat memberikan gangguan.
penggunaan ponsel dapat menyebabkan perubahan DNA?
Banyak ahli, khususnya para ahli kesehatan yang menyatakan bahwa gelombang elektromegnetik berikut radiasinya dapat membahayakan kesehatan; meskipun hanya melalui pancarannya yang kecil, seperti ponsel. Gangguan kesehatan tersebut dapat berupa gangguan pada jaringan otak, kanker, tumor, sampai pada kerusakan DNA.
Di lain pihak daya beli masyarakat terhadap ponsel dari hari ke hari semakin tinggi. Bahkan hampir penduduk seluruh dunia menggunakan ponsel, mulai dari orang dewasa sampai anak-anak tidak terkecuali. Dan banyak juga masyarakat yang memiliki atau menggunakan lebih dari satu ponsel sekaligus.
Tentu dapat menjadi sebuah polemik besar jika apa yang dinyatakan oleh para ahli tersebut adalah kenyataan dan benar-benar
terbukti nantinya. Ini berarti setengah lebih penduduk dunia terancam kehidupannya, tanpa disadari.
Satu lagi kenyataan yang cukup meyedihkan sekaligus banyak membantu adalah frekuensi yang digunakan oleh ponsel dari hari ke hari semakin besar. Sebut saja GSM. Dulu kita hanya mempergunakan frekuensi 900 MHz. sekarang ponsel GSM beroperasi pada frekuensi 1800 MHz dan 1900 MHz. yang berarti ada 1900000000 (seribu sembilan ratus juta) getaran setiap detiknya. Semakin besar nilai getaran ini, tentu akan semakin banyak gelombang elektromagnetik yang dipancarkan. Dan pemancaran gelombang ini sangat dekat sekali dengan lapisan otak manusia karena pada umumnya penggunaan ponsel adalah merekat di telinga. Meskipun besar frekuensi bertanda bahwa bahaya semakin besar, di satu sisi nilai frekuensi yang semakin besar memberikan banyak sekali keuntungan. Mulai dari sinyal yang semakin kuat sampai bandwidth yang semakin besar, berarti data yang dapat ditransmisikan juga semakin besar.
Gelombang elektromegnetik ini tidak akan memberikan pengaruh yang besar bila hanya dalam keadaan aktif saja. Namun, akan lain halnya bila terjadi transmisi data atau terjadi hubungan antara ponsel dengan BTS (Base Tranceiver Station). Gelombang elektromagnetik tersebut dapat segera mengganggu kerja perangkat elektronik di sekitar ponsel. Contoh saja jika ponsel diletakkan berdekatan dengan layar televise yang sedang menyala. Setiap pengiriman SMS saja dapat mengacaukan gambar atau suara televisi. Apalagi jika terjadi pembicaraan.
Kerugian-kerugian inilah yang kini membuat beberapa badan internasional membuat aturan-aturan setiap ponsel yang diproduksi dan memberikan panduan yang lengkap tentang bagaimana melakukan pengetesan terhadap setiap ponsel yang akan dilepas ke pasaran. Hanya saja bagaimana pemantauannya?
Rusaknya DNA
Sudah ada lebih dari 10 kasus diajukan di AS yang menuntut perusahaan ponsel atas dampak kesehatan yang ditimbulkan dan
beberapa di antaranya dianggap memenuhi persyaratan untuk disidangkan.
Salah satu di antaranya adalah seorang suami yang menuntut karena istrinya yang sangat sering menggunakan ponsel meninggal karena kanker otak. Hal ini tidak serta merta dibenarkan, tetapi juga tidak ada yang menyalahkan kecuali oleh para industrialis yang bergerak di bidang telekomunikasi yang mempengaruhi US$100 milyar setiap tahunnya.
Memang sudah banyak sekali penelitian yang menyatakan bahwa sinyal yang sama yang dimiliki oleh ponsel dapat memberikan dampak yang sangat fatal. Seperti contohnya penelitian yang dilakukan oleh Prof. Darius Leszcynski seorang peneliti dari Finlandia Radiation and Nuclear Safety Authority di Finlandia (www.cellphonedefense.com
) menyatakan bahwa gangguan tersebut dapat mempengaruhi protein dalam sel, hanya dalam waktu satu jam penuh interferensi. Jika gangguan ini terjadi pada sel-sel dalam otak, maka akan sangat berbahaya.
Lain lagi halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh University of Washington di Seattle, AS. Penelitian tersebut menyatakan bahwa radiasi gelombangnya dapat menyebabkan kerusakan DNA. Penelitian tahun 1996 ini diperkuat dengan penelitian terbaru yang dilakukan oleh tujuh lembaga riset dunia dari negara-negara Eropa yang menyatakan bahwa memang sianyal ponsel dapat merusak DNA. Namun, penelitian ini hanya terbukti dalam skala laboratorium saja. Sedangkan, untuk penelitian di luar laboratorium belum teruji.
Mengapa ponsel mendapat perhatian lebih dibandingkan radio atau perangkat lain yang juga menggunakan gelombang elektromagnetik? Karena ponsel digunakan sangat berdekatan dengan manusia dan me miliki kekuatan gelombang yang jauh lebih besar. Lain halnya dengan televisi atau radio. Mereka menggunakan antena yang lebih besar dan letaknya berjauhan
dengan tubuh manusia. Sedangkan, ponsel sebaliknya selalu digunakan berdekatan dengan tubuh manusia, khusus bagian
kepala yang sangat rentan.
Interferensi
Coba lakukan dua hal berikut:
1. Nyalakan radio Anda dekat TV yang sedang menyala.
2. Lakukan pembicaraan telepon dekat dengan radio atau televisi Anda.
Kemudian tentukan mana yang lebih mengganggu ketika TV dan radio bekerja berdekatan atau ketika ponsel Anda digunakan
pada salah satunya.
Betapa besar pengaruh ponsel pada perangkat tadi. Bagaimana jika TV atau radio tersebut diganti dengan sebuah perangkat lain, seperti alat monitoring dalam ruang ICU atau dengan perangkat navigasi pesawat atau mungkin berdekatan dengan perangkat elektronik yang mengatur bahan kimia berbahaya? Fatal! Jangan pernah mencobanya jika alat tersebut sedang dalam tugasnya. Sebab jika hal ini terjadi, maka nyawa dapat menjadi taruhannya.
Perangkat Kesehatan
Dalam ruang ICU banyak sekali perangkat elektronik yang menggunakan sensor untuk memantau perkembangan seseorang yang sedang berada dalam keadaan kritis. Setiap alat pantau yang terhubung menggunakan sensor yang sangat sensitif. Selain itu, alat-alat tersebut juga terhubung langsung ke ruang pemantauan. Penghubungan ini ada yang menggunakan teknologi kabel biasa dan ada juga yang menggunakan jaringan nirkabel sehingga satu saja gangguan dapat berakibat banyak hal mengerikan. Mulai dari data yang terbaca salah, sampai ter ganggunya atau terlambatnya pengiriman data ke ruang kontrol.
Selain alat control dalam ruang ICU, gelombang elektromagnetik ponsel dapat mempengaruhi kerja alat pacu jantung dan alat
Bantu pendengaran. Efek yang ditimbulkan dapat lebih parah dari apa yang terjadi pada pesawat televisi yang jauh lebih besar.
Reaksi KimiaBegitu pula halnya alat kontrol yang digunakan pada ruang penyimpanan bahan kimia. Satu saja gangguan dapat
membuat alat kontrol salah menangkap informasi. Yang jika ditindaklanjuti dapat membuat kesalahan teknis berbahaya. Kesalahan ini sendiri bisa saja menyebabkan bahan kimia tersebut meledak atau mendorong reaksi kimia yang tidak diinginkan. Oleh sebab itu, seseorang selalu dilarang menggunakan ponsel, baik dalam ruang laboratorium atau pabrik kimia berbahaya sampai pada pom bensin.
Selain itu, larangan penggunaan ponsel pada tempat seperti pom bensin dapat juga mengganggu sistem perhitungan, yang tidak
dapat dipastikan menguntungkan pihak mana. Karena, dapat saja perhitungan menjadi lebih sedikit atau menjadi lebih banyak.
Alat Navigasi
Salah satu tempat yang juga melarang pengunjung atau penggunanya menggunakan ponsel adalah pesawat. Di dalam pesawat terbang atau ruang kontrol pesawat seseorang dilarang menggunakan ponsel karena dapat mengacaukan sinyal yang ada pada perangkat navigasi.
Seperti yang kita ketahui bahwa perangkat navigasi pesawat udara terdiri dari berbagai sinyal deteksi. Mulai dari sinyal deteksi ketinggian, arah, bahan bakar, sampai komunikasi pesawat dengan pusat kontrol di bandara dan dengan pesawat lain di udara. Jika semua komponen navigasi ini terganggu oleh gelombang lain, maka kecelakaan dapat saja terjadi.
Dalam pesawat terbang komputer tidak hanya tidak boleh digunakan, melainkan wajib dimatikan. Sebab setiap ponsel selalu melaukan proses handshake atau melakukan sedikit komunikasi dengan BTS-nya. Lepas dari satu BTS, ia akan terus mencari hubungan ke BTS lainnya.
Operasi ini dilakukan agar sebuah ponsel dapat terus selalu terhubung dengan jaringannya. Meskipun dengan kekuatan kecil pancaran gelombangnya tetap dapat mengganggu perangkat navigasi yang sangat sensitif. Belum lagi semakin jauh BTS tersebut semakin kuat sinyal yang dipancarkan dan tentu saja dapat lebih mengganggu.
Sekadar informasi tambahan, bahwa dalam pesawat terbang tidak hanya ponsel yang dilarang untuk dinyalakan, perangkat
elektronik lain juga akan diminta dimatikan. Karena, radiasi medan magnet juga dapat memberikan gangguan.
Lebih dari setengah penduduk dunia menggunakan ponsel, tidak terkecuali anak-anak. Apa jadinya jika memang benar
penggunaan ponsel dapat menyebabkan perubahan DNA?
Banyak ahli, khususnya para ahli kesehatan yang menyatakan bahwa gelombang elektromegnetik berikut radiasinya dapat membahayakan kesehatan; meskipun hanya melalui pancarannya yang kecil, seperti ponsel. Gangguan kesehatan tersebut dapat berupa gangguan pada jaringan otak, kanker, tumor, sampai pada kerusakan DNA.
Di lain pihak daya beli masyarakat terhadap ponsel dari hari ke hari semakin tinggi. Bahkan hampir penduduk seluruh dunia menggunakan ponsel, mulai dari orang dewasa sampai anak-anak tidak terkecuali. Dan banyak juga masyarakat yang memiliki atau menggunakan lebih dari satu ponsel sekaligus.
Tentu dapat menjadi sebuah polemik besar jika apa yang dinyatakan oleh para ahli tersebut adalah kenyataan dan benar-benar
terbukti nantinya. Ini berarti setengah lebih penduduk dunia terancam kehidupannya, tanpa disadari.
Satu lagi kenyataan yang cukup meyedihkan sekaligus banyak membantu adalah frekuensi yang digunakan oleh ponsel dari hari ke hari semakin besar. Sebut saja GSM. Dulu kita hanya mempergunakan frekuensi 900 MHz. sekarang ponsel GSM beroperasi pada frekuensi 1800 MHz dan 1900 MHz. yang berarti ada 1900000000 (seribu sembilan ratus juta) getaran setiap detiknya. Semakin besar nilai getaran ini, tentu akan semakin banyak gelombang elektromagnetik yang dipancarkan. Dan pemancaran gelombang ini sangat dekat sekali dengan lapisan otak manusia karena pada umumnya penggunaan ponsel adalah merekat di telinga. Meskipun besar frekuensi bertanda bahwa bahaya semakin besar, di satu sisi nilai frekuensi yang semakin besar memberikan banyak sekali keuntungan. Mulai dari sinyal yang semakin kuat sampai bandwidth yang semakin besar, berarti data yang dapat ditransmisikan juga semakin besar.
Gelombang elektromegnetik ini tidak akan memberikan pengaruh yang besar bila hanya dalam keadaan aktif saja. Namun, akan lain halnya bila terjadi transmisi data atau terjadi hubungan antara ponsel dengan BTS (Base Tranceiver Station). Gelombang elektromagnetik tersebut dapat segera mengganggu kerja perangkat elektronik di sekitar ponsel. Contoh saja jika ponsel diletakkan berdekatan dengan layar televise yang sedang menyala. Setiap pengiriman SMS saja dapat mengacaukan gambar atau suara televisi. Apalagi jika terjadi pembicaraan.
Kerugian-kerugian inilah yang kini membuat beberapa badan internasional membuat aturan-aturan setiap ponsel yang diproduksi dan memberikan panduan yang lengkap tentang bagaimana melakukan pengetesan terhadap setiap ponsel yang akan dilepas ke pasaran. Hanya saja bagaimana pemantauannya?
Rusaknya DNA
Sudah ada lebih dari 10 kasus diajukan di AS yang menuntut perusahaan ponsel atas dampak kesehatan yang ditimbulkan dan
beberapa di antaranya dianggap memenuhi persyaratan untuk disidangkan.
Salah satu di antaranya adalah seorang suami yang menuntut karena istrinya yang sangat sering menggunakan ponsel meninggal karena kanker otak. Hal ini tidak serta merta dibenarkan, tetapi juga tidak ada yang menyalahkan kecuali oleh para industrialis yang bergerak di bidang telekomunikasi yang mempengaruhi US$100 milyar setiap tahunnya.
Memang sudah banyak sekali penelitian yang menyatakan bahwa sinyal yang sama yang dimiliki oleh ponsel dapat memberikan dampak yang sangat fatal. Seperti contohnya penelitian yang dilakukan oleh Prof. Darius Leszcynski seorang peneliti dari Finlandia Radiation and Nuclear Safety Authority di Finlandia (www.cellphonedefense.com
) menyatakan bahwa gangguan tersebut dapat mempengaruhi protein dalam sel, hanya dalam waktu satu jam penuh interferensi. Jika gangguan ini terjadi pada sel-sel dalam otak, maka akan sangat berbahaya.
Lain lagi halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh University of Washington di Seattle, AS. Penelitian tersebut menyatakan bahwa radiasi gelombangnya dapat menyebabkan kerusakan DNA. Penelitian tahun 1996 ini diperkuat dengan penelitian terbaru yang dilakukan oleh tujuh lembaga riset dunia dari negara-negara Eropa yang menyatakan bahwa memang sianyal ponsel dapat merusak DNA. Namun, penelitian ini hanya terbukti dalam skala laboratorium saja. Sedangkan, untuk penelitian di luar laboratorium belum teruji.
Mengapa ponsel mendapat perhatian lebih dibandingkan radio atau perangkat lain yang juga menggunakan gelombang elektromagnetik? Karena ponsel digunakan sangat berdekatan dengan manusia dan me miliki kekuatan gelombang yang jauh lebih besar. Lain halnya dengan televisi atau radio. Mereka menggunakan antena yang lebih besar dan letaknya berjauhan
dengan tubuh manusia. Sedangkan, ponsel sebaliknya selalu digunakan berdekatan dengan tubuh manusia, khusus bagian
kepala yang sangat rentan.
Interferensi
Coba lakukan dua hal berikut:
1. Nyalakan radio Anda dekat TV yang sedang menyala.
2. Lakukan pembicaraan telepon dekat dengan radio atau televisi Anda.
Kemudian tentukan mana yang lebih mengganggu ketika TV dan radio bekerja berdekatan atau ketika ponsel Anda digunakan
pada salah satunya.
Betapa besar pengaruh ponsel pada perangkat tadi. Bagaimana jika TV atau radio tersebut diganti dengan sebuah perangkat lain, seperti alat monitoring dalam ruang ICU atau dengan perangkat navigasi pesawat atau mungkin berdekatan dengan perangkat elektronik yang mengatur bahan kimia berbahaya? Fatal! Jangan pernah mencobanya jika alat tersebut sedang dalam tugasnya. Sebab jika hal ini terjadi, maka nyawa dapat menjadi taruhannya.
Perangkat Kesehatan
Dalam ruang ICU banyak sekali perangkat elektronik yang menggunakan sensor untuk memantau perkembangan seseorang yang sedang berada dalam keadaan kritis. Setiap alat pantau yang terhubung menggunakan sensor yang sangat sensitif. Selain itu, alat-alat tersebut juga terhubung langsung ke ruang pemantauan. Penghubungan ini ada yang menggunakan teknologi kabel biasa dan ada juga yang menggunakan jaringan nirkabel sehingga satu saja gangguan dapat berakibat banyak hal mengerikan. Mulai dari data yang terbaca salah, sampai ter ganggunya atau terlambatnya pengiriman data ke ruang kontrol.
Selain alat control dalam ruang ICU, gelombang elektromagnetik ponsel dapat mempengaruhi kerja alat pacu jantung dan alat
Bantu pendengaran. Efek yang ditimbulkan dapat lebih parah dari apa yang terjadi pada pesawat televisi yang jauh lebih besar.
Reaksi KimiaBegitu pula halnya alat kontrol yang digunakan pada ruang penyimpanan bahan kimia. Satu saja gangguan dapat
membuat alat kontrol salah menangkap informasi. Yang jika ditindaklanjuti dapat membuat kesalahan teknis berbahaya. Kesalahan ini sendiri bisa saja menyebabkan bahan kimia tersebut meledak atau mendorong reaksi kimia yang tidak diinginkan. Oleh sebab itu, seseorang selalu dilarang menggunakan ponsel, baik dalam ruang laboratorium atau pabrik kimia berbahaya sampai pada pom bensin.
Selain itu, larangan penggunaan ponsel pada tempat seperti pom bensin dapat juga mengganggu sistem perhitungan, yang tidak
dapat dipastikan menguntungkan pihak mana. Karena, dapat saja perhitungan menjadi lebih sedikit atau menjadi lebih banyak.
Alat Navigasi
Salah satu tempat yang juga melarang pengunjung atau penggunanya menggunakan ponsel adalah pesawat. Di dalam pesawat terbang atau ruang kontrol pesawat seseorang dilarang menggunakan ponsel karena dapat mengacaukan sinyal yang ada pada perangkat navigasi.
Seperti yang kita ketahui bahwa perangkat navigasi pesawat udara terdiri dari berbagai sinyal deteksi. Mulai dari sinyal deteksi ketinggian, arah, bahan bakar, sampai komunikasi pesawat dengan pusat kontrol di bandara dan dengan pesawat lain di udara. Jika semua komponen navigasi ini terganggu oleh gelombang lain, maka kecelakaan dapat saja terjadi.
Dalam pesawat terbang komputer tidak hanya tidak boleh digunakan, melainkan wajib dimatikan. Sebab setiap ponsel selalu melaukan proses handshake atau melakukan sedikit komunikasi dengan BTS-nya. Lepas dari satu BTS, ia akan terus mencari hubungan ke BTS lainnya.
Operasi ini dilakukan agar sebuah ponsel dapat terus selalu terhubung dengan jaringannya. Meskipun dengan kekuatan kecil pancaran gelombangnya tetap dapat mengganggu perangkat navigasi yang sangat sensitif. Belum lagi semakin jauh BTS tersebut semakin kuat sinyal yang dipancarkan dan tentu saja dapat lebih mengganggu.
Sekadar informasi tambahan, bahwa dalam pesawat terbang tidak hanya ponsel yang dilarang untuk dinyalakan, perangkat
elektronik lain juga akan diminta dimatikan. Karena, radiasi medan magnet juga dapat memberikan gangguan.
Lebih dari setengah penduduk dunia menggunakan ponsel, tidak terkecuali anak-anak. Apa jadinya jika memang benar
penggunaan ponsel dapat menyebabkan perubahan DNA?
Banyak ahli, khususnya para ahli kesehatan yang menyatakan bahwa gelombang elektromegnetik berikut radiasinya dapat membahayakan kesehatan; meskipun hanya melalui pancarannya yang kecil, seperti ponsel. Gangguan kesehatan tersebut dapat berupa gangguan pada jaringan otak, kanker, tumor, sampai pada kerusakan DNA.
Di lain pihak daya beli masyarakat terhadap ponsel dari hari ke hari semakin tinggi. Bahkan hampir penduduk seluruh dunia menggunakan ponsel, mulai dari orang dewasa sampai anak-anak tidak terkecuali. Dan banyak juga masyarakat yang memiliki atau menggunakan lebih dari satu ponsel sekaligus.
Tentu dapat menjadi sebuah polemik besar jika apa yang dinyatakan oleh para ahli tersebut adalah kenyataan dan benar-benar
terbukti nantinya. Ini berarti setengah lebih penduduk dunia terancam kehidupannya, tanpa disadari.
Satu lagi kenyataan yang cukup meyedihkan sekaligus banyak membantu adalah frekuensi yang digunakan oleh ponsel dari hari ke hari semakin besar. Sebut saja GSM. Dulu kita hanya mempergunakan frekuensi 900 MHz. sekarang ponsel GSM beroperasi pada frekuensi 1800 MHz dan 1900 MHz. yang berarti ada 1900000000 (seribu sembilan ratus juta) getaran setiap detiknya. Semakin besar nilai getaran ini, tentu akan semakin banyak gelombang elektromagnetik yang dipancarkan. Dan pemancaran gelombang ini sangat dekat sekali dengan lapisan otak manusia karena pada umumnya penggunaan ponsel adalah merekat di telinga. Meskipun besar frekuensi bertanda bahwa bahaya semakin besar, di satu sisi nilai frekuensi yang semakin besar memberikan banyak sekali keuntungan. Mulai dari sinyal yang semakin kuat sampai bandwidth yang semakin besar, berarti data yang dapat ditransmisikan juga semakin besar.
Gelombang elektromegnetik ini tidak akan memberikan pengaruh yang besar bila hanya dalam keadaan aktif saja. Namun, akan lain halnya bila terjadi transmisi data atau terjadi hubungan antara ponsel dengan BTS (Base Tranceiver Station). Gelombang elektromagnetik tersebut dapat segera mengganggu kerja perangkat elektronik di sekitar ponsel. Contoh saja jika ponsel diletakkan berdekatan dengan layar televise yang sedang menyala. Setiap pengiriman SMS saja dapat mengacaukan gambar atau suara televisi. Apalagi jika terjadi pembicaraan.
Kerugian-kerugian inilah yang kini membuat beberapa badan internasional membuat aturan-aturan setiap ponsel yang diproduksi dan memberikan panduan yang lengkap tentang bagaimana melakukan pengetesan terhadap setiap ponsel yang akan dilepas ke pasaran. Hanya saja bagaimana pemantauannya?
Rusaknya DNA
Sudah ada lebih dari 10 kasus diajukan di AS yang menuntut perusahaan ponsel atas dampak kesehatan yang ditimbulkan dan
beberapa di antaranya dianggap memenuhi persyaratan untuk disidangkan.
Salah satu di antaranya adalah seorang suami yang menuntut karena istrinya yang sangat sering menggunakan ponsel meninggal karena kanker otak. Hal ini tidak serta merta dibenarkan, tetapi juga tidak ada yang menyalahkan kecuali oleh para industrialis yang bergerak di bidang telekomunikasi yang mempengaruhi US$100 milyar setiap tahunnya.
Memang sudah banyak sekali penelitian yang menyatakan bahwa sinyal yang sama yang dimiliki oleh ponsel dapat memberikan dampak yang sangat fatal. Seperti contohnya penelitian yang dilakukan oleh Prof. Darius Leszcynski seorang peneliti dari Finlandia Radiation and Nuclear Safety Authority di Finlandia (www.cellphonedefense.com
) menyatakan bahwa gangguan tersebut dapat mempengaruhi protein dalam sel, hanya dalam waktu satu jam penuh interferensi. Jika gangguan ini terjadi pada sel-sel dalam otak, maka akan sangat berbahaya.
Lain lagi halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh University of Washington di Seattle, AS. Penelitian tersebut menyatakan bahwa radiasi gelombangnya dapat menyebabkan kerusakan DNA. Penelitian tahun 1996 ini diperkuat dengan penelitian terbaru yang dilakukan oleh tujuh lembaga riset dunia dari negara-negara Eropa yang menyatakan bahwa memang sianyal ponsel dapat merusak DNA. Namun, penelitian ini hanya terbukti dalam skala laboratorium saja. Sedangkan, untuk penelitian di luar laboratorium belum teruji.
Mengapa ponsel mendapat perhatian lebih dibandingkan radio atau perangkat lain yang juga menggunakan gelombang elektromagnetik? Karena ponsel digunakan sangat berdekatan dengan manusia dan me miliki kekuatan gelombang yang jauh lebih besar. Lain halnya dengan televisi atau radio. Mereka menggunakan antena yang lebih besar dan letaknya berjauhan
dengan tubuh manusia. Sedangkan, ponsel sebaliknya selalu digunakan berdekatan dengan tubuh manusia, khusus bagian
kepala yang sangat rentan.
Interferensi
Coba lakukan dua hal berikut:
1. Nyalakan radio Anda dekat TV yang sedang menyala.
2. Lakukan pembicaraan telepon dekat dengan radio atau televisi Anda.
Kemudian tentukan mana yang lebih mengganggu ketika TV dan radio bekerja berdekatan atau ketika ponsel Anda digunakan
pada salah satunya.
Betapa besar pengaruh ponsel pada perangkat tadi. Bagaimana jika TV atau radio tersebut diganti dengan sebuah perangkat lain, seperti alat monitoring dalam ruang ICU atau dengan perangkat navigasi pesawat atau mungkin berdekatan dengan perangkat elektronik yang mengatur bahan kimia berbahaya? Fatal! Jangan pernah mencobanya jika alat tersebut sedang dalam tugasnya. Sebab jika hal ini terjadi, maka nyawa dapat menjadi taruhannya.
Perangkat Kesehatan
Dalam ruang ICU banyak sekali perangkat elektronik yang menggunakan sensor untuk memantau perkembangan seseorang yang sedang berada dalam keadaan kritis. Setiap alat pantau yang terhubung menggunakan sensor yang sangat sensitif. Selain itu, alat-alat tersebut juga terhubung langsung ke ruang pemantauan. Penghubungan ini ada yang menggunakan teknologi kabel biasa dan ada juga yang menggunakan jaringan nirkabel sehingga satu saja gangguan dapat berakibat banyak hal mengerikan. Mulai dari data yang terbaca salah, sampai ter ganggunya atau terlambatnya pengiriman data ke ruang kontrol.
Selain alat control dalam ruang ICU, gelombang elektromagnetik ponsel dapat mempengaruhi kerja alat pacu jantung dan alat
Bantu pendengaran. Efek yang ditimbulkan dapat lebih parah dari apa yang terjadi pada pesawat televisi yang jauh lebih besar.
Reaksi KimiaBegitu pula halnya alat kontrol yang digunakan pada ruang penyimpanan bahan kimia. Satu saja gangguan dapat
membuat alat kontrol salah menangkap informasi. Yang jika ditindaklanjuti dapat membuat kesalahan teknis berbahaya. Kesalahan ini sendiri bisa saja menyebabkan bahan kimia tersebut meledak atau mendorong reaksi kimia yang tidak diinginkan. Oleh sebab itu, seseorang selalu dilarang menggunakan ponsel, baik dalam ruang laboratorium atau pabrik kimia berbahaya sampai pada pom bensin.
Selain itu, larangan penggunaan ponsel pada tempat seperti pom bensin dapat juga mengganggu sistem perhitungan, yang tidak
dapat dipastikan menguntungkan pihak mana. Karena, dapat saja perhitungan menjadi lebih sedikit atau menjadi lebih banyak.
Alat Navigasi
Salah satu tempat yang juga melarang pengunjung atau penggunanya menggunakan ponsel adalah pesawat. Di dalam pesawat terbang atau ruang kontrol pesawat seseorang dilarang menggunakan ponsel karena dapat mengacaukan sinyal yang ada pada perangkat navigasi.
Seperti yang kita ketahui bahwa perangkat navigasi pesawat udara terdiri dari berbagai sinyal deteksi. Mulai dari sinyal deteksi ketinggian, arah, bahan bakar, sampai komunikasi pesawat dengan pusat kontrol di bandara dan dengan pesawat lain di udara. Jika semua komponen navigasi ini terganggu oleh gelombang lain, maka kecelakaan dapat saja terjadi.
Dalam pesawat terbang komputer tidak hanya tidak boleh digunakan, melainkan wajib dimatikan. Sebab setiap ponsel selalu melaukan proses handshake atau melakukan sedikit komunikasi dengan BTS-nya. Lepas dari satu BTS, ia akan terus mencari hubungan ke BTS lainnya.
Operasi ini dilakukan agar sebuah ponsel dapat terus selalu terhubung dengan jaringannya. Meskipun dengan kekuatan kecil pancaran gelombangnya tetap dapat mengganggu perangkat navigasi yang sangat sensitif. Belum lagi semakin jauh BTS tersebut semakin kuat sinyal yang dipancarkan dan tentu saja dapat lebih mengganggu.
Sekadar informasi tambahan, bahwa dalam pesawat terbang tidak hanya ponsel yang dilarang untuk dinyalakan, perangkat
elektronik lain juga akan diminta dimatikan. Karena, radiasi medan magnet juga dapat memberikan gangguan.
Komentar
Posting Komentar